Metode Gauss-Seidel
Metode Gauss-Seidel digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear (SPL) berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar,
seperti sistem-sistem yang banyak ditemukan dalam sistem persamaan diferensial.
Metode iterasi Gauss-Seidel dikembangkan dari gagasan metode iterasi pada
solusi persamaan tak linier.
Teknik iterasi jarang digunakan untuk menyelesaikan SPL
berukuran kecil karena metode-metode langsung seperti metode eliminasi Gauss
lebih efisien daripada metode iteratif. Akan tetapi, untuk SPL berukuran besar
dengan persentase elemen nol pada matriks koefisien besar, teknik iterasi lebih
efisien daripada metode langsung dalam hal penggunaan memori komputer maupun
waktu komputasi. Dengan metode iterasi Gauss-Seidel sesatan pembulatan dapat
diperkecil karena dapat meneruskan iterasi sampai solusinya seteliti mungkin
sesuai dengan batas sesatan yang diperbolehkan.
Metode iterasi Gauss-Seidel untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear
Suatu sistem persamaan linier terdiri atas sejumlah
berhingga persamaan linear dalam sejumlah berhingga variabel. Menyelesaikan
suatu sistem persamaan linier adalah mencari nilai-nilai variabel yang belum
diketahui yang memenuhi semua persamaan linier yang diberikan.
Rumus iterasi untuk hampiran ke-k pada metode iterasi
Gauss-Seidel adalah sebagai berikut. Untuk i = 1, 2, …, n dan k = 1, 2, 3, …,
Algoritma Iterasi Gauss-Seidel
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier AX = b dengan A
adalah matriks koefisien n × n , b vektor konstanta n × 1 , dan X vektor n × 1
yang perlu di cari.
INPUT : n, A, b dan hampiran awal Y = (y1 y2 y3 ...yn)T,
batas toleransi T dan maksimum iterasi N.
OUTPUT : X = (x1 x2 x3 ...xn)T atau pesan "gagal".
LANGKAH-LANGKAH :
1. Set penghitung iterasi k = 1
2. WHILE k <= N DO
(a) FOR i = 1, 2, 3, ..., n, hitung :
(b) Set X = (x1 x2 x3 ...xn)T
(c) IF ||X - Y|| < T THEN STOP
(d) Tambah penghitung iterasi, k = k + 1
(e) FOR i = 1, 2, 3, ..., n, Set yi = xi
(f) Set Y = (y1 y2 y3 ...yn)T
3. Tulis pesan "metode gagal setelah N iterasi"
4. STOP.
Implementasi dengan MATLAB
function [X1,g,H] = seidel(A,b,X0,T,N)
H = X0';
n = length(b);
X1 = X0 ;
for k=1:N,
for i=1:n,
S=b(i)-A(i,1:i-1)*X1(1:i-1)-A(i,i+1:n)*X0(i+1:n);
X1(i)=S/A(i,i);
end
g=abs(X1-X0);
err=norm(g);
relerr=err/(norm(X1)+eps);
X0=X1;
H=[H,X0'];
if(err<T)|(relerr<T),break,end
end
Contoh
Sebagai gambaran misalkan mencari penyelesaian SPL
10x1 - x2 +2x3=6
-x1+11x2-x3+3x4=25
2x1-x2+10x3-x4=-11
3x2-x3+8x4=15
Berikut pemakaian fungsi MATLAB seidel untuk penyelesaian
soal di atas dan keluaran yang diperoleh :
>> A=[10 -1 2 0;-1 11 -1 3;2 -1 10 -1;0 3 -1 8]
A =
10 -1
2 0
-1 11
-1 3
2 -1
10 -1
0 3
-1 8
>> b=[6;25;-11;15]
b =
6
25
-11
15
>> X0=[0;0;0;0]
X0 =
0
0
0
0
>> T=0.0001;N=25;
>> [X,g,H]=seidel(A,b,X0,T,N)
X =
1.0000
2.0000
-1.0000
1.0000
g =
1.0e-004 *
0.8292
0.2017
0.2840
0.1111
H =
Columns 1 through 5
0 0 0 0
0.6000
Columns 6 through 10
2.3273 -0.9873
0.8789 1.0302 2.0369
Columns 11 through 15
-1.0145 0.9843
1.0066 2.0036 -1.0025
Columns 16 through 20
0.9984 1.0009
2.0003 -1.0003 0.9998
Columns 21 through 25
1.0001 2.0000
-1.0000 1.0000 1.0000
Columns 26 through 28
2.0 -1.0000 1.0000
Proses iterasi dapat diulangi sampai tingkat keakuratan yang
diinginkan tercapai, penyelesaian eksak contoh di atas adalah (1, 2, -1, 1).